Jakarta - Langkah mengevaluasi kembali tarif batas atas tiket pesawat oleh pemerintah disambut nyata industri pariwisata. Apalagi sebentar lagi masa pulang kampung Idulfitri akan banyak masyarakat memakai moda transportasi udara untuk pulang kampung Lebaran.
Ketua Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Nunung Rusmiati menilai upaya ini merupakan kesepakatan pemerintah untuk mendorong sektor pariwisata.
"Kami menyambut bangga dengan kabar ini. Saya sudah lihat banyak sekali media yang menyorotinya. Semoga akan menciptakan pariwisata kita semakin bergairah. Karena terus terang sebab mahalnya tiket pesawat domestik menciptakan industri pariwisata kita sangat terpukul," ujar Nunung dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5/2019).
Nunung menambahkan jikalau harga tiket semakin masuk akal, tidak naik 100% dari kondisi normal sebelum Januari 2019, liburan Idulfitri niscaya seru. Apalagi pada masa itu terjadi pergerakan masyarakat dari kota ke banyak sekali penjuru Tanah Air alias mudik. Dengan itu banyak destinasi di kawasan pulang kampung yang bakal kebanjiran tamu wisatawan nusantara yang mudik.
"Artinya ada pergerakan perkonomian. Nilainya terang tidak sedikit. Dan ini menciptakan kawasan bergairah bukan saja sektor pariwisata tetapi juga sektor lainnya. Ya harus dalam ahad ini harga tiket sanggup terlihat, sehingga masyarakat sudah sanggup merencanakan pulang kampung Lebarannya," ucap Nunung.
Jangka panjangnya, lanjutnya, terang lebih masif lagi. Apalagi Asita dikala ini telah menerapkan paket perjalanan wisata yang lebih berangasan yang mana wisatawan mancanegara (wisman) diarahkan untuk mengunjungi lebih banyak destinasi di Indonesia.
"Kita dikala ini lebih menitikberatkan paket wisata multidestinations bagi wisman. Di mana wisman diarahkan untuk mengunjungi destinasi lain di luar destinasi utama. Misalnya yang berkunjung ke Bali kita arahkan juga berkunjung ke NTB, NTT, atau Yogyakarta. Dengan tiket domestik yang lebih murah, paket yang kita jual pun akan semakin bersaing," paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menyambut nyata regulasi penurunan tarif batas atas tiket ekonomi pesawat. Penetapan tarif batas atas gres yang dekat tentu menjadi peluang besar bagi industri pariwisata. Artinya, roda industri yang terkena impact kenaikan harga tiket pesawat sudah sanggup bergerak cepat. Gairah bisnis akan normal kembali.
"Apalagi sebentar lagi Lebaran. Di mana libur Idulfitri menjadi peak season wisatawan nusantara. Saat libur Lebaran, jutaan orang bergerak dalam waktu yang bersamaan untuk pulang kampung dan berwisata," kata Arief.
Memang tidak sanggup dipungkiri, momentum libur Idulfitri merupakan ladang perburuan rezeki. Sebagian besar objek wisata penuh sesak oleh wisatawan. Warga sekitar pun ikut tampil meramaikan objek wisata. Dagangannya pun bertambah dan menjadi buruan wisatawan.
Di sisi lain, bumbu penyedap berwujud hotel, mal, sentra makanan dan sentra perbelanjaan juga menurutnya tidak ketinggalan ikut panen raya.
"Lebaran yang merupakan simbol Hari Bahagia, betul-betul menciptakan seluruh lapisan masyarakat semakin bahagia. Bisa pulang kampung bersama sanak famili, bertemu keluarga, saudara, dan teman-teman lamanya," ujarnya.
"Dengan tiket pesawat yang terjangkau, #PesonaMudik2019 niscaya makin menyenangkan. Terima kasih Kemenhub yang siap menurunkan tarif batas atas tiket pesawat," tutup Arief. Sumber detik.com
Posting Komentar