Lewat Consumer Selling, Kemenpar Tarik Turis Timor Leste Ke Bali

Jakarta - Indonesia Consumer Selling 2019 akan kembali digelar pada awal bulan depan. Tepatnya tanggal 3-5 Mei mendatang, di Timor Plaza Dili, Republik Demokrasi Timor Leste. Sejumlah travel agent tetap akan terlibat dalam aktivitas ini.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Indonesian Consumer Selling kali ini masih menyampaikan paket wisata ke Pulau Dewata, Bali. Sebagai salah satu kawasan wisata prioritas, Bali tetap menjadi magnet yang sangat berpengaruh untuk mendatangkan wisman.

"Saya berharap warga Timor Leste bisa manfaatkan kesempatan terbaik ini. Sebab, pada aktivitas Consumer Selling akan ditawarkan paket wisata dengan harga miring. Lebih murah dibanding paket reguler di hari biasa," ungkapnya dalam keterangannya, Sabtu (4/5/2019).

Menurutnya, Bali menjadi kawasan prioritas bagi wisman asal Dili. Sebagai pendukung kemajuan pariwisata, aksesibilitas pun sudah ter-cover dengan baik. Perjalanan dari Dili ke Bali bisa dilayani dengan gampang melalui jalur udara.

Rizki optimis Indonesian Cunsomer Selling kali ini bisa menarik banyak peminat. Dengan banyaknya travel agent yang bergabung, ia yakin akan banyak pula menyerap wisman asal Dili untuk diajak berlibur ke Bali.

"Kita akan maksimalkan aktivitas tersebut sehingga dibutuhkan hasil yang dicapai pun bisa lebih optimal. Acara sudah dibuka semenjak pukul 10.00 pagi waktu setempat, dan akan ditutup pada pukul 18.00," jelasnya.

Baca juga: MITF 2019: Jadikan Desa Wisata Senjata Andalan Angkat Perekonomian

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauziyani menambahkan, program akan dipandu dua MC kondang asal Timor Leste, yaitu Domilino Jose C.A Marques dan Lizete Lucas. Selama aktivitas berlangsung, panitia akan menyuguhkan beberapa tarian bali. Antara lain Tari Janger, Tari Pendet, Tari Cendrawasih, dan Tari Medley Nusantara.

"Tari Janger yaitu tari kreasi asal Bali yang disajikan untuk menghibur para tamu internasional yang berkunjung ke Indonesia. Tarian ini biasanya disajikan oleh 2-4 penari. Tarian ini menggambarkan keindahan dan keramahan Indonesia, khususnya masyarakat Bali," ungkapnya.

Sementara Tari Pendet, melambangkan penyambutan keturunan para yang kuasa ke dunia alami. Lambat laun, seiring perkembangan zaman, seniman Bali mengubah Pendet menjadi 'salam selamat datang', sambil tetap mengandung unsur sakral-religius. Pencipta atau koreografer bentuk tarian modern ini yaitu I Wayan Rindi.

Menyasar kekayaan Papua, Tari Cendrawasih yaitu tarian yang mengangkat tema atau dongeng sepasang burung cendrawasih yang sedang bercinta. Namun, kalau dipahami lagi, tarian ini secara eksplisit mempunyai makna filosofis ihwal keindahan pulau Bali yang tak tertandingi. Baik dari segi keindahan alam maupun budaya.

"Beda lagi dengan Tari Medley Nusantara. Tarian ini merupakan representasi budaya dari bermacam-macam budaya di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Keragaman ini menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia," tegasnya.

Baca juga: Jelajah Destinasi Sejarah di Surabaya

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, digelarnya Consumer Selling di Dili menjadi langkah sempurna untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Timor Leste ke Bali. Sebab, sejauh ini wisman dari negara tersebut menjadi salah satu yang terbanyak mengunjungi Indonesia.

"Berdasarkan data BPS bulan Januari 2019, wisatawan Timor Leste menempati posisi tiga terbanyak yang berkunjung ke Bali, yaitu 142,31 ribu atau 12,29 persen. Jelas sekali bahwa Timor Leste menjadi salah satu pasar potensial yang harus tetap dijaga dan diperjuangkan," tandasnya.

Sumber detik.com