Pelancong Rela Tempuh 60 Km Demi Ekspo Teluk Tomini

Foto: Dok. Kemenpar

Jakarta - Gaung Festival Teluk Tomini 2019 sudah terdengar semenjak jauh hari. Bukan hanya di kalangan masyarakat setempat, tetapi hingga ke wisatawan dari banyak sekali penjuru Nusantara. Sejumlah pelancong bahkan tiba lebih awal beberapa hari sebelum event dibuka.

FTT 2019 digelar di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada 19-23 April. Untuk hingga ke lokasi, pelancong harus menempuh jarak sekitar 60 km memakai kendaraan jenis travel yang bisa dipesan di hari sebelumnya.

Seorang wisatawan asal Lampung Jay mengaku semenjak usang ingin tau dengan FTT. Terlebih event ini pernah populer diseluruh dunia dan menjadi kegiatan berskala internasional bertajuk Sail Tomini pada 2015 silam.

"Perjalanan dari Palu ke Parigi Moutong menjadi daya tarik sendiri bagi pencinta wisata alam menyerupai saya. Akses jalan relatif gampang namun berkelok-kelok melewati jalanan khas perbukitan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/4/2019).

Untuk amenitas, ada banyak guest house yang tersedia dengan tarif relatif terjangkau. Sementara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, pengunjung bisa berburu makanan berupa olahan laut menyerupai ikan bakar. Ini mungkin yang khas dari tempat ini. Hampir semua rumah makan menyediakan sajian ikan bakar sebab Parigi Moutong dikenal sebagai penghasil ikan laut yang melimpah.

Kadis Pariwisata Parigi Moutong Zulfinachri Achmad menyampaikan FTT sudah digelar semenjak tahun 2012. Tingginya minat masyarakat dan wisatawan pada kegiatan tersebut karenanya mendorong pemerintah setempat untuk menjadikannya event tahunan.


"Tahun ini, pembukaan FTT digelar di halaman Kantor Bupati Parigi Moutong. Adapun kegiatan yang menjadi acara pada pelaksanaan FTT 2019, antara lain Pemilihan Putra Putri Bahari Teluk Tomini, Lomba Fotografi Objek Wisata, Parade Tomini Fashion Carnival, Festival Musik Tradisional, Festival Kuliner, dan Pameran Kerajinan Rakyat. Di lokasi juga bangun stand-stand pameran dari seluruh organisasi perangkat daerah," jelasnya.

Menurutnya, kegiatan ini mempunyai keterkaitan yang bersahabat dan tidak sanggup terlepas dari kegiatan pariwisata lainnya. Keseluruhan dari kegiatan ini mempunyai arah dan tujuan yang jelas, yaitu membuat daya tarik yang unik dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti menyatakan FTT yaitu kegiatan rutin tahunan yang masuk Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata. Sesuai nama kegiatan, event ini digelar untuk mengeksplor Teluk Tomini biar lebih dikenal masyarakat luas. Dengan ekspo ini, diperlukan kunjungan wisatawan semakin meningkat, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Teluk Tomini yaitu aset berharga bagi sektor pariwisata Indonesia. Di sini, wisatawan bisa melaksanakan acara snorkeling untuk menikmati keindahan bawah laut. Bagi yang suka memancing, Teluk Tomini juga mempunyai spot-spot yang cantik untuk berburu strike," ungkapnya.

Festival Teluk Tomini masuk dalam kategori wisata maritim dan budaya. Belakangan, jenis wisata maritim sangat digandrungi sebab banyak acara yang bisa dilakukan. Tak hanya bersantai menikmati keindahan pantai, wisatawan juga bisa melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan potensi objek wisata yang bersangkutan. Bisa diving, snorkeling, memancing, bahkan pantai-pantai tertentu bisa dipakai untuk surfing.

"Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai banyak objek wisata pantai yang indah dan potensial. Pantai dan laut menjadi salah satu kekayaan yang bisa digarap untuk menopang sektor pariwisata Indonesia seiring dengan meningkatnya sasaran kunjungan wisman sebesar 20 juta sepanjang tahun 2019," terangnya.


Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan potensi pariwisata maritim Indonesia perlu dikembangkan lebih maksimal. Sebagai negara kepulauan, wisata maritim dinilai bisa memberi pemasukan yang cukup signifikan bagi Indonesia.

"Kekayaan maritim Indonesia amat beragam. Selain pantai, 70% jenis koral yang hidup di dunia terdapat di Indonesia. Sayangnya, kelebihan itu belum dikelola dengan baik sehingga tidak memberi dampak positif bagi perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat. Perlu terobosan yang lebih efektif untuk mendorong kemajuan wisata maritim kita," tegasnya.

Sumber detik.com

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama
Ads1
Ads2