
Jakarta - Liburan ke banyak sekali kawasan wisata, rasanya menyenangkan. Fakta membuktikan, orang Amerika Serikat justru tidak suka dengan liburannya. Mengapa?
Dirangkum dari media-media Internasional, Rabu (24/4/2019) sebuah aplikasi pembanding harga pesawat, Jet Cost melaksanakan survei kepada 4.000 orang AS mengenai liburan mereka. Hasilnya 2.000 lebih orang menyatakan tidak suka dengan liburannya.
Mengapa?
Bahkan sesudah liburan, orang-orang AS suka kepo atau bertanya tentang liburan temannya. Itu pun tidak disukai, alasannya mau tidak mau hasilnya berbohong dan menyampaikan semua baik-baik saja.
BACA JUGA: Kena Tipu! Foto Hotel di Internet Bagus Tapi Aslinya Tidak
Media sosial pun jadi ajang perlombaan untuk liburan. Masing-masing saling memposting hal menyenangkan atau mengedit foto seindah mungkin. Padahal, dalam hatinya justru sebal alasannya liburannya kok tidak sesuai yang diharapkan.
"Kini media umum menjadi tekanan termasuk soal libuan. Hidup ini bukan kompetisi, apa yang dilakukan orang lain dan belum kau lakukan, belum tentu kau kurang dibanding mereka yang telah melakukannya," tulis pernyataan Jet Cost.
Bahkan dalam laporan lain di tahun 2018, setengah dari para pekerja di AS tidak mengambil liburan dalam setahun. Sebagian besar alasannya tidak punya uang dan takut pekerjaan malah menumpuk. Satu lagi, takut jikalau hasilnya pergi liburan akan merasa tekanan alasannya harus membuatnya tampak luar biasa di dunia maya.
Sumber detik.com
Posting Komentar