Lagi, Ada Maskapai Berhenti Sajikan Kacang Di Pesawat

Foto: Dok. AFP

Jakarta - Maskapai EasyJet telah mengumumkan untuk melarang penjualan kacang pada penerbangannya. Sebab, banyak desakan terutama dari penumpang yang alergi pada kacang.

Dilansir CNN Travel, Kamis (25/4/2019), pelarangan konsumsi kacang di maskapai berbasis Inggris ini untuk melindungi wisatawan atau penumpang yang alergi terhadapnya. Langkah ini dilakukan sehabis meningkatnya tekanan dari konsumen.

Hal itu imbas dari maskapai menyerupai Qantas, Southwest Airlines, Lufthansa dan British Airways yang menghapus hidangan kacang sebagai kudapan dari semua penerbangan. Namun, sebagian besar menyampaikan mereka tidak sanggup menjamin 'lingkungan bebas kacang' lantaran mungkin ada penumpang yang membawanya secara pribadi.

EasyJet, yang melayani pasar Eropa, mempunyai opsi khusus pada halaman pemesanannya untuk undangan tersebut. "Keselamatan dan kesejahteraan semua pelanggan sampai kru kami ialah prioritas utama sehingga kami mempunyai sejumlah mekanisme untuk membantu pelanggan yang bepergian dengan alergi kacang," kata juru bicara maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

"Kami meminta setiap pelanggan dengan alergi kacang memberi tahu kami sebelum melaksanakan perjalanan dan kami akan meminta semoga penumpang lain yang bepergian dalam penerbangan tidak mengkonsumsi produk yang mengandung kacang yang telah mereka bawa bersama mereka di atas pesawat," imbuhnya.

"Kami juga menghentikan penjualan kacang di atas kapal dan akan menghapus produk terakhir dari penerbangan kami yang mengandung kacang dalam beberapa bulan mendatang," kata EasyJet menambahkan.

Baca juga: Maskapai Ini Berhenti Sajikan Kacang Buat Camilan

Maskapai EasyJet mengakui bahwa mustahil untuk melarang adanya produk kacang di semua penerbangannya. Karena penumpang lain sanggup membawanya naik meski telah dilarang, lantaran itu akan diambil tindakan dalam kasus-kasus ekstrem.

"Ketika seorang penumpang yang menderita alergi kacang parah, yang sanggup mengakibatkan anafilaksis, bepergian bersama kami, kami akan meminta semoga penumpang lain yang bepergian dalam penerbangan tidak mengkonsumsi kacang yang telah mereka bawa bersama mereka," tambah juru bicara itu.

Menurut sebuah studi jurnal medis JAMA Network Open, satu dari 10 orang cukup umur di AS mempunyai alergi makanan, yang paling umum yakni dengan kacang dan kerang. Pada tahun 2017, sebuah studi terpisah yang diterbitkan oleh World Allergy Organisation Journal menemukan bahwa ada sekitar 2,2% dari keadaan darurat medis yang disebabkan oleh reaksi alergi.

Namun, tidak semua orang mendukung untuk menghilangkan masakan tertentu dari sebuah penerbangan. Tahun lalu, keputusan Southwest untuk menghapus kacang tanah dari penerbangannya mengakibatkan beberapa tekanan balik, yakni dengan National Peanut Board, kelompok industri kacang dari AS, sangat tidak baiklah dengan keputusan maskapai itu.

"Kami kecewa mengetahui perihal keputusan Southwest untuk berhenti berjualan kacang tanah, yang bahkan dianggap sebagai ikon ikon sejarah dan DNA," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

"Ini ialah langkah yang tidak perlu yang akan mengecewakan banyak pelanggan Southwest. Ini juga tidak selaras dengan ilmu pengetahuan terbaru, yang menyampaikan bahawa yang mereka lakukan paling menguntungkan satu persen orang Amerika lantaran alergi kacang," pungkasnya.


Sumber detik.com

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama
Ads1
Ads2