Ini Pentingnya Mengurangi Sampah Plastik Semenjak Dini

Penayangan film animasi edukasi Akko di KLHK (Randy/detikcom)

Jakarta - Mengedukasi biar masyarakat mengurangi sampah plastik bukan perkara mudah. Baiknya dimulai oleh bawah umur semenjak usia dini.

Hal itulah yang sedang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) lewat 'Peluncuran Kampanye Bersih Sampah untuk Anak-anak' yang ditandai oleh film animasi edukasi terkait sampah yang berjudul Akko di Arboretum Cafe, Jakarta, Jumat sore (10/5/2019).

Hadir Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3). Diwawancarai detikcom usai acara, Rosa menekankan perlu mengenalkan upaya pengolahan sampah plastik semenjak dini.

"Untuk program hari ini yakni kita mengajak anak-anak, alasannya yakni mereka yakni generasi penerus dan bawah umur itu yakni kuncinya bangsa biar lebih maju lagi," ujar Rosa.

Ini Pentingnya Mengurangi Sampah Plastik Sejak DiniRosa Vivien Ratnawati selaku Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) (Randy/detikcom)


Selain memulai peduli semenjak dini, edukasi disebut Rosa memainkan peranan penting untuk mengurangi sampah plastik. Ditayangkannya film animasi edukasi berjudul Akko pun diharap sanggup menjadi jembatan antara bawah umur dan kepedulian akan pengolahan sampah plastik.

"Salah satu kunci untuk mengoptimalkan pengurangan sampah plastik itu yakni edukasi. Untuk itu hari ini kita memperkenalkan animasi kartun untuk anak-anak, diperlukan dengan bahasa yang gampang itu sanggup dicerna bawah umur biar paham mengelola sampah dengan baik," terperinci Rosa.


BACA JUGA: Kasihan Bumi, Punya Sampah Hampir Seluas Indonesia

Saat ini, Indonesia dicap sebagai penghasil sampah plastik terbesar di bahari nomor dua sehabis China. Disanggah oleh Rosa, semua stakeholder terkait dituntut untuk berafiliasi biar gambaran jelek itu sanggup diperbaiki.

"Sampah plastik itu sudah jadi gosip global dan yang tidak yummy itu yakni dikala Indonesia dikatakan kontributor sampah plastik di bahari nomor dua terbesar di dunia. Padahal itu juga hitungannya belum terlalu benar," ujar Rosa.

Hanya saja, Rosa tidak memungkiri akan ancaman sampah plastik yang butuh waktu sangat usang untuk terurai. Hal terbaik yang sanggup kita lakukan sekarang yakni mengurangi pemakaian dan mengolah plastik sebisa mungkin.

"Memang yang kita takutkan alasannya yakni sampah plastik tak gampang diserap lingkungan dan umurnya ratusan tahun. Kalau kita tidak mengurangi dikhawatirkan akan lebih luar biasa lagi," tutup Rosa.



Sumber detik.com

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama
Ads1
Ads2