Edinburgh - Sebuah pesawat dengan berat lebih ringan dari udara telah diuji terbang. Bagaimana hasilnya?
Dilansir CNN Travel, Rabu (24/4/2019), inilah pesawat inovatif yang berbentuk balon. Namanya ialah Phoenix dan gres diterbangkan untuk pertama kali.
Phoenix dirancang menjadi lebih ringan dari udara untuk menghasilkan daya dorong dan memungkinkannya untuk tetap di langit tanpa batas. Secara resmi dikenal sebagai pesawat otonom dengan daya tahan sangat usang itu dikembangkan oleh para ilmuwan di Skotlandia.
(University of the Highlands and Islands/CNN Travel) |
"Phoenix sanggup terbang sebagai pesawat yang lebih ringan dari udara. Sistem ini memungkinkan Phoenix sepenuhnya sanggup terbang mandiri," terperinci Andrew Rae, profesor teknik di University of the Highlands dan Islands Perth College, yang terlibat dalam proyek ini.
"Kendaraan yang didasarkan pada teknologi ini sanggup dipakai sebagai satelit pseudo dan akan memperlihatkan opsi yang jauh lebih murah untuk acara telekomunikasi," imbuh dia.
BACA JUGA: Naik Pesawat Bakal Ditimbang Supaya Irit Bahan Bakar
Tim di belakang pembuatan pesawat juga percaya itu sanggup dipakai untuk menyediakan Wi-Fi ke daerah-daerah terpencil. Badan Phoenix diisi helium yang memungkinkannya untuk naik ke udara, serta kantong udara yang menghirup dan menekan udara yang memungkinkannya untuk turun.
Phoenix juga mempunyai panel surya di sayap dan ekornya yang dipakai untuk mengisi baterai yang menggerakkan katup dan pompa. Pesawat yang dipenuhi gas ini telah muncul kembali ke langit dalam beberapa tahun terakhir.
Adalah The Airlander 10, sebuah pesawat besar berhelium yang diklaim sebagai pesawat terbesar di dunia. Mereka berharap sanggup memproduksi secara komersial dalam beberapa tahun ke depan.
Posting Komentar