
Jakarta - Indonesia ialah nirwana bagi para penyelam. Bagi traveler yang mau menyelam dan melanjutkan perjalanan dengan pesawat, sebaiknya baca dulu artikel berikut ini.
Rangkaian pulau di Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke. Di tiap pulau tersimpan keindahan dan pesona bawah laut. Tentu saja, ini menjadi nirwana bagi para penyelam.
Nah, traveler yang mau pulang atau melanjutkan liburan dengan memakai pesawat sehabis menyelam, harus hati-hati. Karena rupanya ada hukum ihwal jeda waktu penerbangan sesudah penyelaman.
Saat menyelam, traveler harus bernapas memakai tangki scuba. Udara dari tangki scuba sendiri merupakan oksigen dan nitrogen yang dikompres. Oksigen yang terkandung ialah 21 persen dan nitrogen 79 persen.
![]() |
Jadi, ketika naik pesawat tekanan sangatlah rendah. Sehingga menciptakan paru-paru gampang untuk mendapatkan nitrogen. Setelah menyelam, sisa-sisa nitrogen tidak pribadi terbuang dari tubuh.
Sisa nitrogen inilah yang nantinya akan membahayakan traveler ketika berada di ketinggian. Nitrogen berlebih akan terbawa ke dalam jaringan badan melalui paru-paru. Sehingga akan menghasilkan gelembung di dalam jaringan.
Gelembung dalam jaringan ini dikenal dengan nama Decompression Sickness atau DCS. Para penyelam biasanya menyingkatkan dengan sebutan Deco.
DCS akan memperlihatkan dampak yang berbahaya bagi tubuh. Rasa sakit, pusing, kebas hingga kelumpuhan akan menyerang tubuh. Efek fatalnya ialah kematian. Inilah yang menyebabkan selam menjadi olahraga berat.
BACA JUGA: Dilarang 'Jomblo' dan Hal Lain yang Harus Kamu Tahu Saat Diving
Tapi tak perlu khawatir, sebab DCS sanggup kau atasi dengan memperlihatkan jeda dari penyelaman ke penerbangan. Untuk traveler yang hanya melaksanakan satu kali penyelaman, sanggup naik pesawat dengan jeda 12 jam.
Kalau kau melaksanakan penyelaman lebih dari sekali dalam satu hari, maka sebaiknya kau memperlihatkan jeda 18 jam sebelum penerbangan.
Traveler yang terkena Deco atau DCS juga sanggup terbang dengan syarat jeda lebih dari 18 jam. Di sarankan untuk beristirahat satu hari atau jeda penerbangan 24 jam. Sehingga meminimalisir dampak dari nitrogen.
Itu kalau penerbangan. Kalau berkendara ke kawasan yang lebih tinggi, apakah berbahaya juga?
Sebenarnya tak ada hukum terperinci ihwal bepergian ke kawasan tinggi sehabis menyelam. Namun traveler disarankan untuk beristirahat dengan jeda beberapa jam sebab bagaimana pun, berjalan ke ketinggian mempunyai resiko.
Jadi, selamat menyelam ya! Sumber detik.com
Posting Komentar