Jakarta - Hari kedua Ziarah Kubro di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), masih tetap dihadiri ribuan orang. Umat muslim yang tiba dari aneka macam kawasan itu sengaja mengikuti program rutin untuk menyambut bulan suci bulan pahala di Kota Palembang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya menegaskan Ziarah Kubro Sumsel dibutuhkan sanggup mengangkat pariwisata. Khususnya potensi destinasi wisata alam dan budaya setempat. Selain itu, juga memperkenalkan Sumsel sebagai sentra sejarah dan budaya Islam di Indonesia.
"Letaknya yang strategis, punya penerbangan eksklusif dari Malaysia dan Singapura menjadi laba tersendiri. Eventnya? Atraksinya? Aksesnya? Semua harus digarap secara serius. Kalau Sumsel serius, komitmen, pariwisata niscaya cepat tumbuh, terus adakan program yang sanggup memantik mereka tiba ke negara kita," kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2019).
Rangkaian program hari kedua pada Sabtu (27/4) dimulai dari kediaman Alm Al-Habib Ahmad Bin Hasan Al-Habsyi pukul 06.00 dibuka dengan program Pembacaan Wirdul Latif, Qosidah salaf. Kemudian pukul 07.30 dilanjutkan arak-arakan ulama dan warga, perjalanan diiringi lantunan salawat.
Perjalanan menuju pemakaman Auliya' Habaib Telaga Swidak yang berlokasi di kelurahan 14 ulu, kecamatan Seberang Ulu (SU) 2. Kegiatan Hari kedua yang berlangsung dari pagi hingga ba'da dzuhur pukul 12.30 tersebut kemudian dilanjutkan sehabis magrib hingga pukul 20.00 malam.
"Sejak pagi telah digelar dzikir selanjutnya ada arak-arakan ke makam Habib Ahmad Bin Hasan Habsyi dan sehabis itu puncak program akan di gelar di kediaman Habib Allawiyin As-Seggaf," ungkap Umar Bin Ahmad Shahab Panitia Haul dan Ziarah Kubro.
Setelah dzuhur, akseptor ziarah istirahat makan siang di kediaman Habib Allawiyin As-Seggaf. Panitia telah menyiapkan sekitar 300-350 ekor kambing untuk di konsumsi para peziarah yang berupa nasi minyak dengan sajian nampan.
"Lebih banyak dari hari kemarin alasannya yaitu pengunjung yang mencapai puluhan ribu jamaah, dananya sendiri berasal dari pertolongan masyarakat, kemudahan pemerintah sentra dan dinas pariwisata," ujar Umar Bin Ahmad Shahab.
Malam harinya, program dilanjutkan di gedung Ba'alawy, berlokasi di kampung sei bayas 8 ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) 2. Rangkaian program malam hari dibuka dengan pembacaan adzkar rauhah, pembacaan wirdur lathief, yasin, tahlil, pembacaab manaqif dan juga sholat magrib, sholat isya berjamaah.
"Ziarah Kubro ini menjadi salah satu cara kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," tambahnya.
Ketua Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reeko Astuty mengatakan, Sumsel mempunyai objek wisata yang akan dikembangkan yaitu peninggalan sejarah yang menjadi salah satu sentra kebudayaan Melayu. Hal tersebut dikarenakan Melayu identik dengan Islam, dan termasuk religi yang ada di dalamnya.
"Alhamdulillah kita seirama dengan pemerintah kawasan dalam sasaran wisatawan melalui wisata religi ini," ucap Esthy.
Esthy menambahkan, selain sangat cocok dengan wisata religi alasannya yaitu banyak makam-makam, tentunya akan lebih berpotensi bila dikembangkan dengan konsep wisata religi. Terlebih keturunan Melayu juga banyak dan tersebar luas.
Tidak hanya di Indonesia, namun ke aneka macam negara menyerupai Malaysia dan Brunei Darusalam. Esthy tidak heran bila di setiap pekan selalu ada wisatawan mancanegara dari kedua negara tersebut yang tiba ke Sumsel.
"Ketika mereka mempunyai kedekatan secara kultur, tentu mereka akan tertarik. Tidak hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga silaturahmi terhadap leluhur mereka yang juga berasal dari sini (Sumsel)," ungkap Esthy. Sumber detik.com
Posting Komentar